Skip to Content

Juni 2010

KEPADA PEMINTA-MINTA

Baik, baik aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku.

Jangan lagi kau bercerita

SIAP SEDIA

Kepada Angkatanku

Tanganmu nanti tegang kaku,
Jantungmu nanti berdebar berhenti,
Tubuhmu nanti mengeras membatu,
Tapi kami sederap mengganti,
Terus memahat ini Tugu.

SELAMAT TINGGAL

Aku berkaca

Ini muka penuh luka
Siapa punya ?
 
Kudengar seru menderu
dalam hatiku
Apa hanya angin lalu?

KEPADA KAWAN

Sebelum Ajal mendekat dan mengkhianat,
mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat,
selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa,

DI MESJID

Kuseru saja Dia
Sehingga datang juga

NISAN

untuk neneknda

Bukan kematian benar menusuk kalbu

TAK SEPADAN

Aku kira:
Beginilah nanti jadinya
Kau kawin, beranak

SENDIRI

Hidupnya tambah sepi, tambah hampa
Malam apa lagi
Ia

RUMAHKU

Rumahku dari unggun-unggun sajak
Kaca jernih dari segala nampak

Kulari dari gedung lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan

Kemah kudirikan ketika senjakala

LAGU BIASA

Di teras rumah makan kami kini berhadapan
Baru berkenalan. Cuma berpandangan
Sungguhpun samudera jiwa sudah selam berselam
Masih saja berpandangan
………..



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler