Skip to Content

Januari 2011

Dasar-dasar Teater (3/6): Dasar Seni Penyutradaraan dalam Teater

Pada mulanya pementasan teater tidak mengenal sutradara. Pementasan teater muncul dari sekumpulan pemain yang memiliki gagasan untuk mementaskan sebuah cerita. Kemudian mereka berlatih dan memainkkannya di hadapan penonton. Sejalan dengan kebutuhan akan pementasan teater yang semakin meningkat, maka para aktor memerlukan peremajaan pemain.

Dasar-dasar Teater (2/6): Seni Sastra dalam Teater

Teater memiliki sekurang-kurangnya empat unsur penting dalam setiap pementasan, yaitu pertama, lakon atau cerita yang ditampilkan, bisa berwujud sebuah naskah atau skenario tertulis, skenario tak tertulis (dalam teater kerakyatan). Kedua, pemain adalah orang yang membawakan lakon tersebut. Ketiga, sutradara sebagai penata pertunjukan di panggung.

Dasar-dasar Teater (1/6): Definisi & Sejarah Teater

1.1 Definisi Teater

Teater berasal dari kata Yunani, “theatereatron” (bahasa Inggris, Seeing Place) yang artinya tempat atau gedung pertunjukan. Dalam perkembangannya, dalam pengertian lebih luas kata teater diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukkan di depan orang banyak.

Diam-diam

Ketika
subuh telah semakin basah
sembabkan kelopak dedaunan
lalu kembali engkau katakan
keheningan membuat air mata
lebih mudah teruraikan.
Matamu kuyup serupa rumput

Terbuai kenikmatan

Dilubuk hatiku tersimpan

Ada rasa bimbang yang enggan kauceritakan

Ternyata baru kusadari senangnya hatiku

Terganjal dengan ada sesuatu yang kau simpan dihatimu

Pujangga sukma

Ketika ranting dan daun beradu
Gesekkan bunyi nya
Hampir tak terdengar
Yg mendengar hanya peka nya hati.....

Udara malam menghembuskan nada nya
Tak terdengar sampai ke relung sukma

sama

Bila bisa merasakan rasa yg sama...
Mungkin tak kan sanggup 'tuk berdiri

Bila bisa merasakan rasa yg sama...
Belum tentu mampu 'tuk berdiri lagi...

Bila bisa merasakan rasa yg sama...

PINTA KAMI ( ORANG PINGGIRAN )

terik matahari adalah kawan kami..

debu jalanan adalah embun bagi kami..

deru mesin adalah lagu yang merdu bagi kami..

kolong jembatan dan emperan adalah istana kami..

YANKK AKU KANGEN

Malam ini aku sendiri lagi..

Melewatinya sama seperti kemrin hari..

Sehingga kesunyian jadi pengiring hati..

Tanpa tawa & canda penghibur diri..

 

hanya aku

Aku tak pandai menghujat
mencoba bicara dari lidah yang kau potong
Aku takpandai menghina
ungkapkan jata bibir terpecah dua



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler