Seperti sinar mentari yang berembun di pagi hari
Begitu pula dengan cintamu...hangat menentramkan
Banyak orang terpesona pada wajahku, padahal itu palsu
Banyak pria gemas dengan dadaku, padahal itu palsu
Banyak wanita iri pada kulit putihku, padahal itu palsu
Debu di Pokok Randu
puisi edi sst
Tengoklah, kupu-kupu pemberi warna harimu
Telah Kita Nantikan
Semalam kembali kau bertanya
Soal kejemuan yang terasa di antara kita
Aku jawab: ini bukan perihal kejemuan
Kidung Tanpa Ujung
oleh edi sst
Mendung hitam di atas dermaga
Angin gesit menerkam batas cakrawala
Cinta adalah suatu pesan lembut bagi hatimu
Untuk membukakan pintunya bagi hati yang lain
Untuk berpadu
seperti pelangi yang ditunggu
tak pernah tampakan diri
namun ia muncul saat aku lengah menunggu
hey merah aku memikirkanmu
hey jingga aku hatimu
dalam waktu ku berpangku,
terbangkan angan tak tentu,
jauh melayang tak tau waktu,
hingga asa menyapa hatiku.
jauh ku terpendam dalam maya,
begitu tenang dan bersahaja,
berpandang wajah ayu miliknya,
darimu lirik ini kan tercipta
terperangkap ku dalam raga...
terhimpit rasa penuh luka,
slalu gagal dan kecewa,
bertanam cinta berbuah derita.
terikat ku dalam raga...
dalam waktuku slalu bertanya,
slalu bertahan dan terjaga,
adakah cinta berbuah bahagia,
terhanyutku dalam raga...
dami rasa bertulis cinta...
dinda nan tangguh hati
berlari sendiri
mencari di sela sepi
semua asing, segala berbeling
kau terus menerjang menentang
Komentar Terbaru