Banyak orang terpesona pada wajahku, padahal itu palsu
Banyak pria gemas dengan dadaku, padahal itu palsu
Banyak wanita iri pada kulit putihku, padahal itu palsu
Kukejar kepalsuan demi kesempatan
Kesempatan mendapat jabatan
Kesempatan menjadi isteri simpanan
Kesempatan disukai banyak orang
Kesempatan dilirik pria kaya atau tampan
Di meja operasi itu kecantikan kudapatkan
Tebar pesona menjadi aktivitas menyenangkan
Tanpa harus minder, kurang percaya diri apalagi
Sepertinya kini semuanya sudah kumiliki
Namun hatiku kian gundah
Dipenuhi rasa bersalah yang membuncah
Aku telah mengubah ciptaan Tuhan yang tidak mudah
Aku menjadi ratu penguasa tubuhku seolah-olah
Kian hari banyak kepalsuan yang terlihat
Jika kemarin hanya hidung, mata, bibir, dan jidat
Hari ini pipi, alis, dada, dan pantat
Kecantikan telah membuat hatiku terjerat
Aku mendengar nuraniku mendadak palsu
Ia bergerak mengikuti tubuhku yang sebagian cantik semu
Aku melihat tubuhku dan hatiku menjadi abu-abu
Tidak ada warna dan rasa karena semua palsu
Komentar
Palsu
Mengapa kita suka akan kepalsuan?
Padahal yang alami lebih indah, mungkin semua karena dihati kita terselip kemunafikan hingga membutakan.
Inilah kenyataan...
hmmm...kebahagianpun turut
hmmm...kebahagianpun turut palsu...
kenikmatan palsu, apapun palsu....
Indah
Indah
Tulis komentar baru