termangu
bayang wajahmu
tertahan waktu
berminggu minggu
ditunggu rindu bertemu
disaat jumpa denganmu
bukannya hilang rasa jemu
Tiap - tiap gejolak yang hadir frekuensinya ambigu Terkadang ia menggebu - gebu Namun seringnya ia bisu tanpa nafsu Nyatanya harapku masih sama akan dirimu
Lelaki separoh baya berjalan gontai
menyusuri rintikan hujan sore itu
Dengan bertelanjang dada dia tetap tegar
memanggul dagangannya yang basah kuyup
Sudah lama agaknya
Sekitar tujuh puluh satu tahun
Kita kehilangan sesosok insan
Yang menjadi pop atasnya keberhasilan
Kita namai dia Chairil Anwar
Komentar Terbaru