Skip to Content

September 2011

Zikir Hujan

Oh, dengarlah zikir hujan semakin deras berderai

menggetarkan lubuk sungai

dan ngarai-ngarai

 

dan sehelai sajadah terkulai

CATATAN DI CADIK BIRU

"resah" ucapku pada segumpal waktu yang menjelang dalam sekelumit jedah malam menjelang subuh.
tengadahku kemudian pada semesta yang masih memperlihatkan warna kelamnya, warna yang tercampur aduk pada kelam dan hitamnya nilai-nilai norma yang tergelayut pada jedah di batas-batas aksara dan kata.
tanyaku ringkih kemudian menjejak pada seonggok kata yang disebut duri, “mengapa kau sebut duri?, ketika kisah asmaradana termaktub dalam kitab-kitab cinta di selasar waktu”
diam dan diam kembali semesta yang merajuk pada kaki langit, memeluk kaki-kaki semesta dan merinaikan air mata darah pada setiap tetes-tetesnya di kelamnya lembah yang membujur dan melintang di batas cakrawala.

BANGKAI

ketika kau menghamba pada fantasi
lena pada raung angan-angan tentang kebahagiaan
tanpa susah payah meraihnya
mencari kesenangan
mendapat kesenangan
hidup dalam kesenangan

Hujan dan ricik gugatan mimpi

Rintik-rintik hujan

Dengan pesona magisnya

Mampu membawa sedikit kisah yang berpendar

Diantara waktu yang telah menjadi abu

CATATAN DARI LEMBAH KESUNYIAN

malam semakin menunjukkan taringnya, dengan tikaman dingin yang menyentuh pundak dan kedua kakiku, yang tanpa alas, melangkah menyusuri jalan setapak lembah. jalan yang sering kulalui, ketika rembulan berubah warna menjadi merah saga. netraku menatap liar di heningnya malam, menatap setiap sudut waktu yang berkelebat hitam dan pongah, di sela pepohonan yang entah telah berumur berapa puluh tahun. bayang-bayang yang berkelebat cepat dan hitam menyeruak di sela dedaunan, dan sekonyong-konyong telah berdiri di hadapanku.

Nisan mu

Kau merengut


Saat takdir mencoret hidupmu


Apakah yang di sampaikan Jibril ?

SYAIR MATA SENJA

ketika simpul senyum rembulan menguak tipis
sahajamu tetap menjadi inspirasi akan noktah-noktahku
pun saat gema adzan maghrib senandungkan kalam waktu

Penerjemah "I La Galigo" Dapat Penghargaan

Penerjemah epos I La Galigo, Muhammad Salim (alm), memperoleh penghargaan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan atas dedikasinya mengenalkan sastra dan budaya Bugis itu ke panggung dunia.

Novel Perdana Arthur Conan Doyle Beredar

Novel perdana karya Sir Arthur Conan Doyle, si pencipta Sherlock Holmes yang pernah "hilang" itu, akhirnya diterbitkan hari Senin, 26 September 2011.

ULAS SENYUM SENJA

buncah kaki langit tengadahkan waktu
kala aksara mengukir bait-bait senyum simpul
pada rona jingga senja yang jua tersenyum merekah
bawa damai pada gersangnya gurun-gurun jiwa



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler