“Dia menghela nafas panjang, aku menunggunya, aku berharap kebaikan keluar dari mulutnya. Cukup lama kami mengunci diam. Sepi membuat detak jarum jam dinding terdengar menggema, melengkapi kegelisahan di ruang itu. Dia menoleh dan menatapku”.
Beranda hati ini kini selalu sepi, sejak hingar bingar cintamu tak lagi menemani kehidupanku, padahal dahulu hari hariku seakan tak pernah sepi, ada dan tiada dirimu hanya ceria bergelung di hatiku, karena ku tahu sore nanti pasti kau kembali.
Komentar Terbaru