Skip to Content

Januari 2012

Tumpahan Hati Tuk Awan

Baiknya dia beri keteduhan

Jadi tak bosan

Ketika, setiap kutatap pahatan sosoknya yang bergerak

 

Hai awanku!

 

Beritahu aku!

Luka Hati

Masih adakah senyum di hatiku saat ini?

Ketika hati tergores luka


Masih tersisakah senyum ikhlas itu?

Saat nurani beranjak pilu

 

Aku Adalah Aku

Aku adalah diriku

Sifatku pun tersendiri

 

Aku memang diriku

Bukan orang lain

 

Aku pastilah diriku

Tak perlu seperti mereka

ahirnya pasti mati

ahirnya pasti mati

 

tak ada daya akan kuasa

tak ada kuasa akan daya

tak terbelikan oleh masa

oleh masa tak terbelikan

dunia..

Saat waktu

saat waktu

 

Akan yang tertuang  hannya kekosongan

Ada di balik waktu yang tertunda

Tak bertuan di mana akan terhadap

Sandungan

tersandung

Bapak dan ibu kau jaga masamu untukku
Merangsak masuk di sela masa yang diam
Tak pernah terkoar
Tetap satu akan yang membatu
Tak yang membekas
Merusak akan yang tertuang

keterasingan

disini..q asing seorng diri. asing saatku sndiri, pun asing saatku dg yg lain. 

disini..trlalu sering q ingkari diri, ingkari mereka yg gemar merias rupa n tingkah. brsama mreka snggh q tk tahan, krn bisa q tenggelam di dasar samudra yg mmbinasakan, pdhl q sdng ingn mngambil sumpah janji setia pd diriku yg slama ini acuh n mninggalknku.

kenangan jadi impian

Bungamu tak lagi bermadu.

Wangimu tak lagi tercium.

Durimu yang menggorsku,

Kini rata tak berujung.

 

Bungamu tak lagi mekar.

Tak sama seperti yang telah ku pandang.

Kian layu tersamar.

 

Wangimu tak lagi mewangi.

Adakah salah dengan indra ini?

masih tak terccium hingga kini.

 

Ditolak Penerbit Lokal, Novel Mahasiswa Bandung Sukses di Pasar Internasional

Novel "Chronicles of The Fallen: Rebellion" karya Aya Lancaster (23), mahasiswa Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung, yang sempat ditolak beberapa penerbit lokal, justru dilirik penerbit internasional. Novel itu diterbitkan di Inggris dan diedarkan di kawasan Eropa.

hati

sesungguhnya di awal, hati manusia bersih lagi suci. namun dikemudian, ia keruh dan berkarat. seperti itulah hati manusia, berwatak suka meratap dan memelas, berwatak senang menjual dan mengharap kembalian.



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler