Tertelan sunyi
Awan berarak meninggalkan duka
Suara telah hilang,
Awan kelabu,
larutkan surga Jejak tertinggal membawa sunyi Pucat pasi,
mayat berjalan Mengitari pusar Nisan tak bernama
Amarah Tuhan meninggi
Yang terluka tetap saja ada, dari rahim hingga sakit mencekik tak bersuara radang tumbuh dalam mata, lebih terdengar-karena ia saudara
Hujan adalah derai air mata
: mengenang almarhum Ramanda Abdul Wahab Hasibuandari tanah kelahiran ke tanah kelahiran ada gema yang mengaung tangis duka terdalam mengiring satu tuju; alam barzah
adakah petang yang tetap menyisakan kehangatan, Nai, serupa petang yang acap kita lalui di jalan-jalan yang padat membising melumpuhkan letih di tepi kata
Komentar Terbaru