Skip to Content

September 2017

Larantuka

Kepakan aciraba buntut Sang Naga
Satu komando seorang bernama Lorenzo
Asap-asap dupa aromaterapi kayu cendana
Nāgarakṛtāgama menyebutnya Galiyao
 

YANG MATI

Ingin hati bermukim

Di tengah hening

Mengembara musim

Dalam lingkar bening

Pohon-pohon kering

Lempar ranting-ranting

Seiring angin

TINGKAH WANITA

Tingkah wanita di luar logika

Ragam persepsi hadir di sana

Ada tawa di sela isak

Ada duka kala terbahak

Seolah dunia hanya milikmu

WARNA CINTA

Bicara soal cinta

Bicara soal warna

Hitam dan putih mungkin beda

Namun pada dasarnya sama

 

Begitu pun perasaan yang tertanam

USAH BERMIMPI

Usah bermimpi hari ini

Jangan lagi kibarkan panji

Sebab manis janji-janji

Hanya koar tak terbukti

 

Asap putih aji-aji

APA ADANYA

Tanah tak pernah tahu

Segala yang menyentuh

Enggan melepas tanya

Relakan apa adanya

 

Menua daun-daun

Dihempas angin mengalun

puisi

LALU 

Sajak Iswadi Bahardur

 

Aku Kamu dan Malam

AKU , KAMU dan MALAM

 

 

Semilir angin berhembus meniupkan rindu

ENGKAU TAKLUK

Termenung pribadi yang agung

Diam mematung terkepung bingung

Nalar jelas enggan tergelar

Menukik bawah sadar menoreh hambar

Engkau lelah

 

GEMURUH SIANG

Siang tak tenang

Tercengang tampang pembangkang

Terik surya di kepala

Lempar tanya memecah dada

Debar dan bergetar

Meneror dengan sajak kotor



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler