Skip to Content

Juni 2022

dari: kepada

jangan ragu,

anggap saja angin lalu

jangan kaku,

tak usah malu mengadu

 

kau.. memulai dari mencecah

mencecah setiap celah

mungkin, demikian

begini..

 

kata Putu Wijaya:

seperti rumah,

yang menjadi semakin rumah

ketika ditinggalkan.

 

tapi;

tak seperti kopi,

Di saat Nanti

Di saat Nanti

kan kubawa engkau ke puncak gunung bawakaraeng

di sana

kan kusampiakan kepada para deawa

engkaulah dewiku yang sangat kujaga

 

NURANI YANG USAI

Bahkan nurani pun telah mati
Lalu kemana lagi harus mengetuk ruang kesadaran

Imah 1

jelang tengah malam dua lima juni dua dua

diantara kepenatan jalan pikiranku

kucoba membuka jendela kehidupan dunia maya

untuk sekedar menghirup kesegaran angin

Mungkin untuk bahagiamu, dusta pun diijinkan

Alay. Begitulah mungkin kata sebagian orang kala mendagar ucap kata yang begitu indah.

Mungkin memang sarat akan makna, namun sering kali berakhir dengan dusta dan kemunafikan. Itulah mengapa mungkin kata-kata gombal sering kali dianggap menjijikan.

pada namamu, bait-bait kerinduanku

Rima rindu kian sendu

Intonasinya semakin menderu

Sebait sungkawa terus beradu

Kenang bersamamu mulai semu

Adakah sekejap waktu bertemu

 

TIDAKKAH KAU RINDU DENGAN ALIF BA TA

Resapilh.........

ada suara yang tidak membutuhkan kata

tidak dari luar sana

ia telah menetap di rumah jiwamu

telah lama dan selamnya

"dengarkanlah".

SEMAIAN BUDI NAN BERSEMI

SEMAIAN BUDI NAN BERSEMI

 



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler