jangan ragu,
anggap saja angin lalu
jangan kaku,
tak usah malu mengadu
kau.. memulai dari mencecah
mencecah setiap celah
begini..
kata Putu Wijaya:
seperti rumah,
yang menjadi semakin rumah
ketika ditinggalkan.
tapi;
tak seperti kopi,
Di saat Nanti
kan kubawa engkau ke puncak gunung bawakaraeng
di sana
kan kusampiakan kepada para deawa
engkaulah dewiku yang sangat kujaga
jelang tengah malam dua lima juni dua dua
diantara kepenatan jalan pikiranku
kucoba membuka jendela kehidupan dunia maya
untuk sekedar menghirup kesegaran angin
Alay. Begitulah mungkin kata sebagian orang kala mendagar ucap kata yang begitu indah.Mungkin memang sarat akan makna, namun sering kali berakhir dengan dusta dan kemunafikan. Itulah mengapa mungkin kata-kata gombal sering kali dianggap menjijikan.
Rima rindu kian sendu
Intonasinya semakin menderu
Sebait sungkawa terus beradu
Kenang bersamamu mulai semu
Adakah sekejap waktu bertemu
Resapilh.........
ada suara yang tidak membutuhkan kata
tidak dari luar sana
ia telah menetap di rumah jiwamu
telah lama dan selamnya
"dengarkanlah".
SEMAIAN BUDI NAN BERSEMI
Komentar Terbaru