ada yang selalu membisikkan ketidakyakinan
mungkin karena iri
mungkin karena cemburu
yang dibalut dengan pesan untuk berhati-hati
hingga kita ragu
dalam kewajaran manusiawi rasanya angan kita tak tergapai
tapi bisa jadi Illahi mengharuskan kita meniti jalan ini
sama seperti tiba-tiba kita bisa memadu rasa
keringat dingin membasahi lentik jemarimu
ketika kusapa dan kujabat tanganmu
raut wajahmupun berubah
begitu kentara bahwa kita masih memendam rasa
gemuruh suara ombakpun seperti menjadi sunyi
menyertai episode perjalanan hati yang penuh keraguan
kita yang masih sama-sama berharap
diam pada posisi masing-masing
Karya: Nilam
Terpaku
Pada benda kecil dalam genggaman
Benda yang menjadi salah satu wujud perubahan
Perubahan besar dalam perkembangan zaman
RINDU DENDAM
Aku menyukaimu dalam diam
dalam samar kelam
dalam kamar hati nan sepi
penuh sunyi.
MENONGKAT LANGITKAH KALIAN?
(I)
Zionisme dan Phalangist itu warisan barbar nan biul
BELAJARLAH MENGHORMATI KEDAULATAN
(kepada Presiden Xi Jinping, PRC)
Kalian mendabik dada tiada siapa bisa membuli lagi
ADUHAI AYAHANDA KESATERIA BANGSA
(Mengenang ayahanda Mahmud Ali
MYA/18103691 REME)
ADUHAI BONDA JUNJUNGAN KALBU
(Mengenang bonda Kamsiah Baba)
Setiap titis susu bonda nan mengalir
Komentar Terbaru