annida-online.com - Umi dan Abah selalu bertengkar. Sejak kecil sekali aku sering melihat mereka saling tuding jari. Ketika itu aku belum duduk di bangku sekolah. Nyaris setiap pertemuan mereka isi dengan lontaran kata hardik maupun caci-maki satu sama lain. Tidak ada yang merasa lelah. Gurat-gurat amarah dan tegang selalu tergambar di wajah. Tidak pernah ada kehangatan. Tidak pernah ada senyum ataupun tawa.
Komentar
Suka!!!
Suka!!!
Terima kasih, :-)
Terima kasih, :-)
Tulis komentar baru