PENGANTAR JANGAN SEKEDAR MALAM
Seperti sebelumnya kali ini kembali kulihat matahari jatuh
Dari nun langit jauh jatuh ke langit dekat langit yang usang dan lusuh
Kemudian datanglah sepiku lalu bersandar pada dinding hati yang tak berpeneduh
Dan aku melihat diriku sendiri bergegas bersegera mengambil air membasuh
Setelah matahari aku juga melihat bulan yang keindahannya sangat
Seolah terbang melayang menghampiri pangkuanku mendekat
Bulan senyum aku senyum bulan berkata ingin kupeluk erat
Ah bulan siapa yang enggan bulan terang ketika sukma meraba dalam gelap yang pekat
MALAM DAN ORANG-ORANG MALAM
Bacalah semua kisah para pengembara. Mereka lebih sering menunggu datangnya malam daripada siang. Malam lebih aman bagi mereka untuk bercumbu dengan kekasih. Dalam kamar beratap langit-langit atau di alam terbuka beratap langit. Malam menenggelamkan rasa dalam kerinduan. Malam menghanyutkan rasa kerinduan menuju pertemuan puncak dengan segala kenikmatan bersama kekasih.
Malam, ketika kebanyakan orang pulas, pengembara menutup rapat pintu dan jendela. Demikian tertulis dalam kitab bahwa barang siapa yang ingin bertemu dengan kekasihnya hendaklah mereka menutup pintu dan jendela.
Pengembara sejati sangat hati-hati dalam bercumbu dengan kekasih. Ia tak mau diganggu. Ia akan tetap dalam pelukan, dekapan, dan cumbu rayu. Gunung emas di hadapannya tak akan menggoyahkan keyakinannya.
Apalagi jika sang pengembara telah menerima berita tentang waktu penjemputan sang kekasih untuk bersama dalam kenikmatan abadi sebagaimana keabadian kekasihnya.
Tulisan singkat ini aku buat sebagai catatan untuk menghantar puisiku yang ke-194.
150720162120 Kotabaru Karawang
Malam janganlah hanya menjadi sekedar malam
Ini malam kita melukis rindu yang ditusuk sepi
Ini malam kita mengayuh sampan sebelum karam
Besok lusa aku tak disini lagi
Malam janganlah hanya menjadi sekedar malam
Malam ini kita hiasi dengan pelukan dan dekapan
Api cintanya biar terbakar seperti sekam
Besok lusa akan tiba saat perpisahan
Bulan di langit masih kuning emas
Aku tak lagi cemas
Nuriku dari kandang akan lepas
Malam sudah lewat setengah berlalu
Dinginnya menyelimuti aku
Menyandar di dinding merajut semua rindu
201604260101 Kotabaru Karawang_
Tulis komentar baru