beberapa hari belakangan
diri ini harus berjibaku dengan serentet tugas rumahan
aku menyukai ini
setidaknya mendidik dan inilah kenyataan hidup 3-4 tahun ke depan
slogan "kasur sumur dapur"
melekat erat beberapa hari kemarin.
tak ku pedulikan pesan yang masuk
sekiranya semua itu hanya mengusik pikiran ku.
jiwa untuk terus merasa bebas dari tanggungan tugas rumahan.
bersenang untuk kemudian pergi dari tugas rumahan.
ah, jahat sekali kalo aku benar melakukannya.
lagi pula, aku cukup senang dalam beberapa hari kemarin bisa menjaga dan merawat bapak di rumah.
karena sosok ini juga yang akhirnya menguatkan ku.
untuk terus mendampingi beliau.
banyak alasan kenapa akhirnya diri ini seperti terkesan isolasi sosial (isos).
tapi sungguh nya tidak,
masih bertemu tamu-tamu yang datang ke rumah,
ini bukan bentuk isos kan?
mungkin harusnya tidak seperti ini,
tapi aku membuat demikian.
karena aku tidak tahu harus berkata apa.
tidak membalas serangkaian pesan masuk.
karena terbatasi pulsa yang harus dikeluarkan untuk menelpon saudari serahim di tanah nganjuk.
tiap kali kesempatan.
bapak kangen dengan anak pertama nya.
mencairlah pulsa.
ah. seharusnya ini juga tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak membalas.
dan ahad ini., untuk kesekian kalinya hape tertinggal.
terburu-buru dan akhirnya pergi begitu saja.
ketika sadar hape msh stay di kasur.
aaaaaargggh. kebiasaan buruk.
teman (?)
apa definisi teman (?)
aku nyaman dengan keluarga ku saat ini.
dan pastinya setiap hari.
tapi teman (?)
teman (?) yang seperti apa ?
mohon ampun Rabb
aku bingung
semoga ke depannya,
aku (kembali mampu) mendefinisikan apa itu teman (?) sebenarnya.
Tulis komentar baru