Skip to Content

DI PEMBARINGAN SUNYI

Foto Bambang Nurmuis

sebelas tahun sudah engkau di pembaringan sunyi

menunggu di alam penantian

untuk nanti kita jalan bersama menuju alam keabadian

ayah, sabtu dua enam maret dua ribu sebelas

kutulis puisi di bawah tetes air mata melepas kepergianmu

kini, sabtu dua enam maret dua ribu dua dua

kutulis puisi dari gemetar lunglai jemariku

untuk sekedar menguntai salam kerinduanku

ayah, jika hari inipun aku bersimpuh di pusaramu

karena aku sungguh merindu

merindu pada jejak-jejak kepahlawanmu

merindu pada sorot tajam pancaran matamu

merindu pada tetes peluh ketika bersamaku

merindu pada untaian teduh butir katamu

merindu pada sejuknya doamu yang mengantarkanku

ayah, jika hari inipun kutabur wewangian di pusaramu

aku bukan hanya menaburkan kembang

tetapi aku sedang menabur wewangian doa

yang kuharap agar wewangian selalu menemanimu

ayah, entah masih berapa lama engkau di alam ini

dan entah bagaimana suasana yang melingkupi

hanya percik doa yang mampu kuhaturkan

ketika sesekali aku bersila di atas sajadah

ketika sesekali aku tersandar lelah di tepian sawah

dan ketika sesekali merasakan beratnya perjalanan

ayah, maafkan daku

baru puisi kedua kupersembahkan selepas kepergianmu

yang terselip tipis di antara taburan puisiku

seakan seperti nisan kedua penanda pusaramu

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler