jeritan malam musnah
dua nafas mengembara
~
delapan pintu arah mata
angin rapat tanpa derit
kedipan iya, berbisik
~
daun daun dipucuk
menggeliat diterpa angin
gemerisik dan kering
tinggi menyapa tanah
~
lenguh mendengus berkejaran
saling suap ingus
dalam canang suasa
gelap pun enggan berlalu
mengurung dari segala tatapan
Komentar
Tulis komentar baru