daki dibalik kerah baju
masih tak lekang sedari dulu
berselimut keangkuhan
aus kebenaran nurani
apa mau dikata, mau
darah mengalir dalam
desiran murka
menggusur bagai badai
hingga hilang akal kecil
kala sejuta mata menatap
belenggu siap segera
melingkar tangan
buang resah bertahta di
atas kala gemulai
nyanyian semerdu serdadu
kala melambungkan nama
mengangkat muka dari
lumpur pematang
Komentar
Tulis komentar baru