Skip to Content

Langit, Trauma dan Puisi

Foto Ahmad Hiidayat

Ada perasaan yang kau tuang

Dalam guratan wajah yang muram

Dengarlah--

Warna kelabu langit malam ini

Sama persis dengan warna pancaran matamu

 

Bukankah trauma adalah batu arang

Bekas sisa pembakaran luka

Yang menempati sedikit lekung di hati

 

Biarlah sementara—

Lukanya merobek dada-

Dan kau boleh merasakan apapun

Namun pastikan tidak ada sakit dan rindu

--Sebab dalam kedamaian yang abadi

Selalu terselip kisah hitam masa lalu

--Sebab dalam megahnya bumi hari ini

Dia pernah sepi-panas-berkabut dan layu

 

Kau tahu tentang bumi?

Bekas batu arangnya menganga lebar

Membentuk kawah di tenggara meksiko

Dan hari ini dia baik-baik saja

 

Ada perasaan yang kau simpan

Dalam sesak nafas yang kau hembus

Lihatlah—

Warna rembulan malam ini

Telah hilang dari pancaran matamu

 

Bukankah puisi adalah alat

Untuk mengeruk kerikil kasar

Dan memperlembut perasaan

 

Biarlah sementara—

Puisi ini menjadi obat

Dan kau boleh berkata apapun

Tentang derita yang kau peras dalam tinta-tintanya

Sebab dalam hidup selalu ada puisi

Sebab dalam keindahan selalu ada kehidupan

Dan Tenanglah, tak semua keindahan bermuara di waktu yang sama

 

Bogor-2024

Juli-Pancaroba

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler