Ada perasaan yang kau tuang
Dalam guratan wajah yang muram
Dengarlah--
Warna kelabu langit malam ini
Sama persis dengan warna pancaran matamu
Bukankah trauma adalah batu arang
Bekas sisa pembakaran luka
Yang menempati sedikit lekung di hati
Biarlah sementara—
Lukanya merobek dada-
Dan kau boleh merasakan apapun
Namun pastikan tidak ada sakit dan rindu
--Sebab dalam kedamaian yang abadi
Selalu terselip kisah hitam masa lalu
--Sebab dalam megahnya bumi hari ini
Dia pernah sepi-panas-berkabut dan layu
Kau tahu tentang bumi?
Bekas batu arangnya menganga lebar
Membentuk kawah di tenggara meksiko
Dan hari ini dia baik-baik saja
Ada perasaan yang kau simpan
Dalam sesak nafas yang kau hembus
Lihatlah—
Warna rembulan malam ini
Telah hilang dari pancaran matamu
Bukankah puisi adalah alat
Untuk mengeruk kerikil kasar
Dan memperlembut perasaan
Biarlah sementara—
Puisi ini menjadi obat
Dan kau boleh berkata apapun
Tentang derita yang kau peras dalam tinta-tintanya
Sebab dalam hidup selalu ada puisi
Sebab dalam keindahan selalu ada kehidupan
Dan Tenanglah, tak semua keindahan bermuara di waktu yang sama
Bogor-2024
Juli-Pancaroba
Komentar
Tulis komentar baru