Lapar telah meraung dalam perut
leher terjerat berusaha untuk mengurainya
dahaga semakin mencekik
senandung keroncong mulai berdendang tak teratur
“Kami lapar!”
“Kami lapar!”
“Kami lapar!”
Ada cermin
tapi hanya bisa melihat
“Ya, cermin tak bisa bersuara!”
Kami bukan sampah masyarakat
“Sesungguhnya kami adalah mata pisau yang siap diasah!”
Lapar telah membuat kami gila
Lapar telah menempah kami buas
Lapar telah membentuk kami labil
Lapar telah menanam kami biadab
Lapar telah mencetak kami bengis
Maka jangan nyanyikan lagi lagu pedas untuk kami
sebab kami butuh makan
Batas Kota, 23 Januari 2014
Komentar
cadas
cadas :)
terimakasih
salam kenal :)
vivi
Tulis komentar baru