Sepeninggalmu, aku hanya mencatat pendar matahari
Pada retakan tembok rusun pengap
Bersama hari-hariku yang abu
Hingga yang kulihat hanya wajahmu puitis
Menggelisahkanmu sama seperti berjualan
Mantel musim dingin di padang pasir; mencuci
Pakaian dengan lumpur; sendiri di tengah kota
Besar; tenggelam di kolam ikan yang dangkal.
Dalam hal ini
Menggelisahkanmu adalah aku yang mencatat pendar matahari
Dari dalam rusun yang tak tembus cahaya
Rancabali, 2021
Komentar
Tulis komentar baru