Tak bisu lagi dia kini
Gunung tinggi dingin sendiri
Keramaian lalu lalang kota mencairkan hatinya
Gempita malam menggoda dan kilap remang-remang
cari mangsa
denyut nadinya mulai tak terjaga
Runtuh
gunung tinggi dia menanti
Sepi ganti riuh lalu
debarnya bertanya-tanya
Kemana angan yang mengajaknya dalam janji
-Keindahan kan tergenggam
Selama kita bisa bersama -
Tapi tak dilihatnya kau sepanjang pandang
Apa janji itu hanya satu ucapan ?
yang terlontar lalu dilupakan
Belum dia mengerti atas kini
Bahwa kata hanya alat
Tugasnya hanya memaksa khayal ke buat
Tak perlu pertimbangan :
seandainya ini begini hatinya bagaimana ?
Tak peduli
Apa gunung tinggi
lebih baik sendiri sepi ?
Komentar
Tulis komentar baru