Dalam ruangan dengan sorot kecil handpone
Aku bersandar pada kanopi ruang tamu yang terasa beku
Merasai hujan tangis yang dibawa langit pecah di negeriku
Yang melahirkan penghabisan ditengah silang carut marut politik
Dalam ruangan dengan pendingin yang dibunuh listrik padam
Tintaku menari bermandi emosi berwangi imaji
Menghitung berapa banyak nyawa mengudara
Yang tak diperhitungkan di meja tugas para pemimpin sakit jiwa
Dalam ruangan yang terkoyak sepi
Esok...
Masihkah mereka memenggal dan memanggang nyawa
Mengunyah dengan lahap bangkai penghuni negara kelas bawah
Dalam kerakusan berdiri gagah, bersorak ria
"Rakyatku sejahtera, Indonesia merdeka!"
Aku tertawa memikirkannya...
Menunggu kemerdekaan,
ditengah pengharapan kapan listrik menyala, 161015
Komentar
Tulis komentar baru