Skip to Content

#4334

INI MALAMKU YANG PALING SUNYI

Cinta tumbuh tanpa tanah tanpa air tanpa angin tanpa panas

Lembut bagaikan salju namun bisa menjadi singa yang ganas

GAMBARNYA TAK ADA LAGI

lutut gemetar perut lapar hilang timbangan lepas nalar

pikiran masuk ke hutan terbakar lalu pesta liar

DINDING TAK BERMATA

Meski untukmu aku punya sembilanpuluh sembilan cinta

Tapi jika satu cinta dalam hatimu tak bercahaya

DERMAGAKU SELALU SUNYI

Telah aku tunjukkan padamu tempat dan waktu untuk berlabuh

Telah aku bentangkan layar biru dan telah diangkat jangkar

DARI MALAM KE SIA-SIA

Malam punya rupa menjelma pada wajah pucat yang gelisah

Melam punya lupa menyelinap ke dalam jiwa yang resah

COMBERAN DAN SUNYI

aku membaca sunyi yang tampak pada air comberan

yang mengalir hitam pekat menghilir perlahan

BINAR SINAR MATAMU

binar sinar memancar dari pelitamu di dinding kening

memberi salam kepada hamba yang sadar dalam pencarian

KAU BUKAN BIDADARI

aku bermimpi menggamit dagumu tadi malam

engkau menatapku lalu perlahan matamu terpejam

JANGAN MERASA SENDIRI

api panas tak berasap telah terasa membakar

padang asing yang tak bersemak tak berbelukar

MEMBURU BULAN

Sebentar lagi orang siap mengejar bulan

Bernafsu seorang seribu dalam genggaman

Bulan melenggang senyum tak kebingungan

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler