Cinta tumbuh tanpa tanah tanpa air tanpa angin tanpa panas
Lembut bagaikan salju namun bisa menjadi singa yang ganas
lutut gemetar perut lapar hilang timbangan lepas nalar
pikiran masuk ke hutan terbakar lalu pesta liar
Meski untukmu aku punya sembilanpuluh sembilan cinta
Tapi jika satu cinta dalam hatimu tak bercahaya
Telah aku tunjukkan padamu tempat dan waktu untuk berlabuh
Telah aku bentangkan layar biru dan telah diangkat jangkar
Malam punya rupa menjelma pada wajah pucat yang gelisah
Melam punya lupa menyelinap ke dalam jiwa yang resah
aku membaca sunyi yang tampak pada air comberan
yang mengalir hitam pekat menghilir perlahan
binar sinar memancar dari pelitamu di dinding kening
memberi salam kepada hamba yang sadar dalam pencarian
aku bermimpi menggamit dagumu tadi malam
engkau menatapku lalu perlahan matamu terpejam
api panas tak berasap telah terasa membakar
padang asing yang tak bersemak tak berbelukar
Sebentar lagi orang siap mengejar bulan
Bernafsu seorang seribu dalam genggaman
Bulan melenggang senyum tak kebingungan
Komentar Terbaru