Biarkan aku bisu
Dalam bisu aku menghabiskan rindu
Dalam rindu kucumbu kau sepuas hati
segenggam biji kacang hijau
banyak air kurang sinar kurang angin tidak bertanah
memendam kacau memendam galau ingin berkicau
kenangan yang datang bersama titik-titik hujan
menyelinap saat sepiku dalam kesendirian
kupagut kupatut-patut
Bukan karena huruf kandas dilahap serigala
Bukan pula karena kata dikunyah iblis
Tapi karena wajah kusam suram tanpa cahaya
dibandingkan dengan waktu yang kita telah lewati
masa kita bersama bercengkerama tak lama lagi
nelayan hilang jala termangu di perahu tua
nakhoda hilang kompas terpasung dalam sakal
Hening malam setiap jengkalnya adalah cantik
Ketika kita berdua bermesraan di dalam bilik
Sayap khayal membawaku terbang ke tepian sepi
Menghilir bersama aliran air memeluk misteri
Telah dipilih sebatang anak panah
Srikandi gagah mementang gondewa
Hilang sudah gelisah dan gundah
Karena puisi singgah pada ba bertitik
Maka jadilah siang malam benderang
Kekasih nyata kekasih dipuja mahacantik
Komentar Terbaru