Lalu semua gelap gulita.
Terbelah sepi pada gusarnya dosa.
Ringkih mengadu.
Gumaman aku tak sampai tujuh puluh tujuh rindu.
Puisi ini aku tulis dengan rajutan rindu.
Yang menyambut biru dan hijau langit beserta daun.
Hidup begitu mudah terkhianati
Mengubur apa yang semestinya bernafas
Sepikan mimpi dari relung benci
Butakan sinar dari yang mencipta bahagia
Kusulut sebatang rokok, apinya bersahutan
Kulemaskan badan, seluruh tulang lesu berdiam sendu
Tiba-tiba rokokku mati kecil, bingung kucari sumber api gesek
Komentar Terbaru