Skip to Content

Cerpen Sastra

Malaikat dapat kesetanan

Aroma hujan masih mengisi seluruh ruang kosong dalam kota ini. Aku masih saja memikul beban yang tak sedikitpun bertambah ringan. Beban hanya akan bertambah berat acapkali detik bergeser ke arah kanan. Muso, sahabatku ia benar - benar lupa tujuan utamanya ketika ia berniat untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Kali ini pun rasa - rasanya ia lupa terhadapku. 

Berontak lah Sahabatku

Siap! Aku pasti akan menyelesaikan ini dengan sempurna, kalimat itu kiranya yang pas untuk menafsirkan raut wajah Gandi yang tampak tegas sekali. Aku menghampirinya dan kemudian berbisik kepadanya.

" Apakah kau sudah benar - benar yakin ",tanyaku berbisik

Ia menatap tajam ke arahku. Aku paham sekali apa maksudnya. Ia benar - benar sudah siap lahir batin.

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler