Aku lah si tangan besi
Mataku satelit, tatapku bengis
Liur dan lidahku api
Tidak mengenal tangis
Suasana senyap bergandengan dengan lirikan sinis dalam ruangan
Banyak manusia simpang siur berkecamuk kerepotannya bagai ayam sayur
Betapa hangat hidup dengan lemak di perut
Betapa indahnya ‘tak pernah merasa lapar
Betapa miris ongkos pajak jadi lemak dengan cara dibajak
kemarin lusa, corak indah, penuh warna
berganti gombal-menyanjung,
dengan penuh enteng,
Komentar Terbaru