Tragedi semanggi Mei 1998
Telah gugur helaian daun hijau anak bangsa
sebelum musim gugur sempat mengambilnya
angin kencang perubahan politik dalam negri
simaklah suara kehidupan
desir angin, gemersik dedaunan
riuh-rendah suara serangga bernyanyi
aku belajar dari suasana pagi yang menasehatiku
agar selalu menatap matahari pagi nan cerah dengan bersemangat
mendengarkan indahnya kicau burung-burung di kerindangan pohon
awan berarak
angin berhembus
mendung tebal menjuntai di langit
air hujan berjatuhan, begitu deras
ombak di lautan mengamuk
Sekuntum mawar putih mekar mewangi
Indah berseri di taman kejayaan hati
Percaya diri karena terlindungi duri-duri
Lupa pada kumbang yang terbang
saudaraku
marilah kita duduk bersama
membicarakan persoalan bangsa ini
berbincang dari hati kehati
duduk sama rendah
Bulan sabit patah di puncak kesunyian malam
gamang hati menelusuri jalan penuh kelam
pelaut mabuk terjerembab di ujung malam
Ingin kurangkum semuanya
segala peristiwa yang terjadi
dalam serangkaian kata
namun tak mampu kulakukan
karena membentang dihadapanku
malam sunyi
membisu dinding
melata waktu berjalan
meliuk-liuk bagai seekor ular
berkelebat anganku terbang
Puisi bagiku adalah pesan
pesan-pesan kehidupan, impian dan harapan
pesan-pesan yang kutulis pada dinding waktu masa lalu
Komentar Terbaru