Skip to Content

puisi renungan

Daun Semanggi Berdarah

Tragedi semanggi Mei 1998

 

Telah gugur helaian daun hijau anak bangsa

sebelum musim gugur sempat mengambilnya

angin kencang perubahan politik dalam negri

SUARA KEHIDUPAN

simaklah suara kehidupan

desir angin, gemersik dedaunan

riuh-rendah suara serangga bernyanyi

 

simaklah suara kehidupan

BELAJAR

aku belajar dari suasana pagi yang menasehatiku

agar selalu menatap matahari pagi nan cerah dengan bersemangat

mendengarkan indahnya kicau burung-burung di kerindangan pohon

HUJAN

awan berarak

angin berhembus

mendung tebal menjuntai di langit

air hujan berjatuhan, begitu deras

 

ombak di lautan mengamuk 

MAWAR PUTIH

Sekuntum mawar putih mekar mewangi 

Indah berseri di taman kejayaan hati

Percaya diri karena terlindungi duri-duri

 

Lupa pada kumbang yang terbang

Damailah Indonesiaku

saudaraku

marilah kita duduk bersama

membicarakan persoalan bangsa ini

 

berbincang dari hati kehati

duduk sama rendah 

PELAUT DAN BULAN SABIT

Bulan sabit patah di puncak kesunyian malam

gamang hati menelusuri jalan penuh kelam

pelaut mabuk terjerembab di ujung malam

 

BINGUNG

Ingin kurangkum semuanya 

segala peristiwa yang terjadi

dalam serangkaian kata

namun tak mampu kulakukan

karena membentang dihadapanku 

SATU TITIK

malam sunyi

membisu dinding

 

melata waktu berjalan

meliuk-liuk bagai seekor ular 

 

berkelebat anganku terbang

Aku dan Puisi

Puisi bagiku adalah pesan

pesan-pesan kehidupan, impian dan harapan

pesan-pesan yang kutulis pada dinding waktu masa lalu

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler