MERUJUK PINTA
ada yang mengalir pada pipimu
acap kali tersedu-sedan
dan kau hanya terdiam
sedang aku yang dari tadi memandang
ketika kebutuhan berlarian tersebar disegala titik nol tersembunyi
harapan-harapan besar berusaha menyemangati kemauan diri bergegas lari
hingga suatu ketika,
absurd tapi begitulah adanya
bukan bisikan bukan sosok lain, tapi dirinya yang lain
yang mencoba keluar karena binar mata angin
Komentar Terbaru