Lisa Ayu Christiana Putri
Orang yang simple simple aja..
Informasi Pengguna
lisa ayu christiana putri
-
Dapur Sastra:
Cara Membuat Tulisan di Jendela Sastra
admin — Jumat, 28 Agustus 2009 - 16:23 — 117 komentar 2 tahun 7 minggu yang lalu
-
Karya Sastra:
Rinduku...
Lisa Ayu Christ... — Senin, 2 Januari 2012 - 22:27 — 3 komentar 12 tahun 46 minggu yang lalu
-
Karya Sastra:
Serpihan..
Lisa Ayu Christ... — Selasa, 3 Januari 2012 - 09:26 — 0 komentar 13 tahun 9 minggu yang lalu
Tidak ada tulisan.
Tidak ada tulisan.
-
Karya Sastra — Selasa, 3 Januari 2012 - 09:26 — dibaca 1,928 kali
-
Karya Sastra — Senin, 2 Januari 2012 - 22:27 — dibaca 1,685 kali
Jenis | Tulisan | Komentar | Pengunjung | ||
---|---|---|---|---|---|
Lisa Ayu Christiana Putri | Orang Lain | Total | Hari Ini | ||
Berita | |||||
Karya Sastra | 2 | 1 | 2 | 3,613 | 0 |
Wawasan | |||||
Bookmark | |||||
Dapur Sastra | 1 | ||||
JUMLAH | 2 | 2 | 2 | 3,613 | 0 |
Komentar
JEMPOL....
puisi yang cukup jempolan,
jika saya pahami, puisi ini agaknya penggambaran jiwa yang merindukan sesuatu, kedalaman dari rindu itu telah membawa imajinasi yang kokoh sehingga menimbulkan dramatisasi yang cukup wah, gitu....
intensitasnya terlihat pada larik "Ku nanti kau dipucuk pucuk kebisuan,,". secara fenomenal larik ini memiliki gaya bahasa yang mengagumkan serta diksi yang tepat jika ditautkan pada larik kedua "Rinduku berlabuh……" sangat mendukung gaya pencetusan idenya.
Pada larik "Ku nanti kau sampai matahari tak lagi bertemu pagi,," membawa sebuah pemahaman tentang dimana dunia akan berakhir, sungguh betapa rindu telah membuat kita rela menjalaninya.
Secara utuh, puisi ini menarik dengan metafor-metafor pilihan yang membuat puisi ini menjadi original punya, belum ada ide seperti ini saya temukan dalam puisi manapun (entah saya masih kurang banyak melahap puisi-puisi yang pernah ada).
Disini saya melihat, penulis (LISA AYU CHRISTIANA PUTRI) memiliki jati diri tersendiri,,, teruslah berkarya dengan karya-karya terbaiknya.....
Salam hangat Jendela Sastra dari Tanah Batak.....
Tahu kah engkau..
Tahu kah engkau..
Rinduku berlabuh……..
Ku nanti kau dipucuk pucuk kebisuan,,
Ku nanti kau ditengah kegelapan,,
Haruskah aku hanya mengenang bayang bayang..?
Ku nanti kau sampai matahari tak lagi bertemu pagi,,
Meskipun begitu namun bayangmu akan tetap kukuh,,
Membuat persendianku rapuh..dan tulangku rapuh,,
Ku nanti kau sampai ku tak lagi bertemu purnama,,
Yang melukiskan indahnya wajah manismu,,
Ku nanti kau sampai ku tak lagi mendengar kicau burung yang merdu,,
Yang menggambarkan indahnya suaramu,,
Ku nanti engkau sampai sesakku ini hilang,,
Karena kerinduan ini begitu menyesakkan dadaku,,
Kasih,,,,
Layar layar kerinduan telah berkembang,,
Mengajaku mengarung lautan,,
Taukah kau,,,??
Rinduku berlabuh……