DIRI DAN KEAJAIBAN BILANGAN (3)
Ada kata dan ada bilangan dengan lambangnya. Mana di antara dua ini yang mengandung kepastian. Saya pikir angka lebih pasti. Satu yang dimaksud oleh A pasti satu pula dalam pikiran orang lain. Panas untuk seseorang, misalnya bisa hanya hangat oleh orang lain. Tapi kalau panas itu dikonversikan menjadi angka barulah bisa sama. Mungkin untuk kepastian itulah maka suhu tubuh manusia dinyatakan dengan angka.
Setelah telapak tangan kita beralih ke jemari. Kita ambil satu jari. Sebenarnya bisa jari apa saja bisa tapi saya ingin memilih jari telunjuk saja. Telunjuk tangan kanan. Mengapa? Karena telunjuk tangan kanan ini kita gerakkan menunjuk ketika shalat.
Ketika usia saya masih 40 – 50an, dalam pengembaraan saya mencari jawaban atas pertanyaan yang berkecamuk dalam pikiran, saya pernah sengaja menemui orang-orang yang saya anggap patut saya tanyai.
Pertanyaannya sama, yaitu : Mengapa saat tahiyat ketika shalat telunjuk tangan kanan harus digerakkan sedemikian rupa. Tidak ada jawaban yang memuaskan. Mereka memberi keterangan yang tidak jelas. Saya melihatnya lebih karena mereka ingin menyembunyikan ketidaktahuan.
Selain itu ada juga yang marah tapi menasihati. Katanya saya tidak boleh terlalu liar dalam berpikir. Ada hal yang bisa diterangkan ada yang tidak. Ikuti saja dengan keimanan.
Telunjuk kita, demikian juga jemari tangan, mempunyai 4 buku dan 3 ruas. Jadi ada bilangan empat dan bilangan tiga.
Kita lihat kata “bismillah” dalam huruf Arab. Ada ba sin mim (3) dan ada alif lam lam ha (4).
(BERSAMBUNG)
202202121311 Kotabaru Karawang
Komentar
Tulis komentar baru