Aku menangis..
Malaikatku mematahkan sayapnya
Ia tak terbang lagi
Darah-darah cinta membasahi pundaknya
Ia tersenyum bahagia..
Memelukku...
Merebak wacana-wacana hitam dimatamu
Menepis haru-biru rintikan hujan malam ini
Merobek kertas-kertas biru kelambu tua
Kita diantara camar-camar manja
Angka-angka almanak meja menarik nafasku mendekati semerbak wangi helai rambut kekasihku
Kini aku reranting pada subuh yang mulai merasakan dekap hangat mentari pagi
Sayap sang Peri
Bias pelangi merona wajah nan asri
Dari titik - titik hujan yang jatuh berpendar sang surya
Elok melengkung di ujung langit
Rindu Cinta
Tuhan dekatkan Jodohku
ren suka gamb,ren ingin dapat masukan dari sahabat Jendel Sastra tentang karya ren,lalu apakah bisa Jendela Sastra memfsilitasi sahabat2 lain yang juga ingin menampilkan gambar?bagai mana caranya
Binar matamu membuat aku membeku
seraya engkau berseru.
Manis tuturmu membuat nafas tertunda
seraya engkau bertaruh.
Kuharap bulan setia, biar bintang bersinar
Kisah Kiamat Binatang Haram*
Malam jumat
Sunyi,
tenang,
Penuh misteri.
Ibu Ingin kupersembahkan karyaku untukmu Tanda cintaku… Persembahan sayangku Melalui merah hati inspirasiku Ibu Lewat wajahmu ku berjuang
Komentar Terbaru