BBM Ratusan Kaki Siang..... bergumul hangat matahari aku berjejal ngantri ratusan kaki mengebiri Oo inilah wahai
Memoar Hujan Senja terkulai luruh dalam lirik rintik rinai dalam sekejap pekat lalu bersimaharaja lela
Merenda Kesangsian Subuh dalam kemelut kabut aku bersujud pada-Mu meski tersadar menghampiri
Melodi Gerimis
Antara aku kamu dan dia. Antara aku yg slalu menjagamu. Antara kamu yg slalu merindu. Antara dia yg slalu tak pedulikan mu. Bangun kan dia dari tidur nya.
Entah mengapa, aku selalu suka dengan air yang berjatuhan dari langit sana
Mengapa berhenti?
Jika kau masih belum sampai pada tempatmu menuju
Jika kau masih sanggup berlari bahkan sampai mentari tenggelam
M, aku ingin menulis M saja...
M untuk Mati, bisa saja...
Manusia pasti ... MATI..
Kalau sudah mati, yaa.. mati saja..
Berguguran daun-daun kering. Dari atas pohon nan rindang. Tempat kita dulu. Menjalin satu rasa. Berhembus angin-angin sepoi. Menerbangkan tiap daun-daun berguguran.
Komentar Terbaru