Skip to Content

Januari 2013

Ibu

Kuseduh secangkir cinta malam ini

Menemaniku membuka kembali kenangan di hati

Tentang pagi, tentang hamparan rumput, tentang kita..

 

Bidadari Jalanan

Ini bukan tentang lukisan langit yang indah

Bukan pula tentang hamparan pegunungan yang megah

Bukan tentang sinar matahari yang cerah

Cermin

Asa ini memberontak

Segala amarah terus bergejolak

Siapa kau!

Beraninya menangisi keadaanku!

Ingin ku cungkil bola matamu

Mimpi

Tersandar ku di sudut ruang ini

Terhimpit, ku sulit bernafas

Sesak, rasa ingin teriak

Terhenyak, sulit untuk berontak

 

Aku tahu kau disitu

Indah

Pernahkah kau menari di balik pelangi?

Tidakkah kau bosan terus bersembunyi di balik sunyi?

Lihatlah..

Betapa warna- warni pun memiliki sisi hitam- putih

Sisi Lain

Dari ketinggian ku menatap

Pada cahaya temaram yang isyaratkan gelisah

Tentang semburat wajah dalam telaga

Yang sayup- sayup tersenyum manja

 

Masa Lalu

Kau adalah gelap

Namamu adalah hening di senjaku

Nafasmu adalah dingin di malamku

Tawamu adalah tangis di bayang- bayang mimpiku

 

AKU BELAJAR DARIMU

Aku belajar darimu

untuk melepas layu

dari mati

 

Aku belajar darimu

untuk melepas waktu

dari sunyi

 

Kupu-Kupu Langit

Denyut jantungmu menggonggong di gorong-gorong bumi. Kedap.

Bintang di langit itu miliku

Aku tunjuk satu bintang dan
meraihnya
Aku petik bintang di langit
dan akan kujaga seutuhnya
percayalah itu cinta sejati
yang bertabur cahaya
bukan sekedar pelengkap
tata surya



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler