mengapa kau ciptakan senja
sedang pupus mereka baru saja menari di tangkaitangkai yang masih juga lemah
terburai hijau itu satusatu tersungkur memeluk tanah
menegak kau sebelum awal pertemuan seperti sengaja persaksikan dari jauhan tetestetes rindu yang bertemu gumpalgumpal gelora yang menyatu
bunuh bunuh bunu bunuh bunuh
ketek tengik busuk
hidup di tebas sebilah buah pisang
di tanam di lubuk hati hitam
di cengkrama hawa napsu
hkgjhgfhngdcgfdgfdghfdhcgfsdcgtfdsgcfdshgcgfdkycyluucytkuyfgkjmgbfjmhbfvmjhgfkuyfcilyfgiyo
kjfhdjfggfhdb,xnb,c,knjdfbkjfg,nm gb,mgf gbk.mgnlkhm
mhgfkjhgfmhgmbfghjcmgkghgdgdkdkdhhhhmgmdmchhmgchggccghcghchcg
Kata seorang berkata
Matimu bukan matiku!
Hidupmu bukan hidupku!
Hidup Mati... Mati hidup...
Para pejuang dengan seenaknya
Membela dengan ini?
Telah beranjak pergi
Kata lain tak mampu kupilih
Macet batang otakku
Simpul sarafku tak mampu bertemu
Kau masihlah sama
Jendela Sastra
Komentar Terbaru