menegak kau sebelum awal pertemuan
seperti sengaja persaksikan dari jauhan
tetestetes rindu yang bertemu
gumpalgumpal gelora yang menyatu
aliran takdir alam yang saling menyambut berpagut
dalam setiap pusaran lalu berhimpitan menuju alur baru
dengan kaki terendam kau sengaja nikmati
jilatan lidahlidahnya, bahkan tanpa sungkan juga kau sesapi
liur yang selalu basah sampai hausmu terpuasi
menegak kau sebelum awal pertemuan
dalam tiap tamparan mentari belaian angin menyejukimu
pada tiap pekat malam kunangkunang menghinggapimu
maka dengan tegakmu tak perlu kau soal keadilan
bagimu
keadilan datang dengan atau tanpa jembatan
kelapa sesamping jembatan
- 1304 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru