Skip to Content

September 2014

MeNaNTi LaHiRMu CiNTa

MeNaNTi LaHiRMu CiNTa SeRaSa aKu MeNaNTi uJuNG HaRi YaNG aKaN MeLeNYaPKaN SeGaLaKu DaRi SeMuLa TiaDa MeNJaDi aDa KeMBaLi MeNJaDi TiaDa

TeRaNiaYa RiNDu

TeRaNiaYa RiNDu
TiaDa YaNG Tau
aDaKaH DiRiMu YaNG TeRTuJu
aTau CuMa PeRMaiNaN aNGaN YaNG MeNGGoDaKu

PaGiKu TeRBiaS KeHaMPaaN
SiaNGKu TeRBeLeNGGu KeSuNYiaN

Puisi-puisi Fathor Razi

Kerangka Sunyi

 

mataku laba-laba malam

membikin laut raip

Sendau kicau : nyaring menerka sunyi

“matikan inang” Sahutku.

Putih Abu - Abu

Putih abu-abu

Tak ada yang semeriah itu

Kisah cinta

Kisah nestapa ada padanya

Canda, tawa, duka, luka

Semua terukir di dalam benaknya

SERBA SERBI PUISI MEMBELING


Puisi-Puisi Mbeling

 

1.Puisi mbeling :

 

Analisa Teater Tradisi Mendu Natuna dalam Konteks Seni Pertunjukan

Oleh: Hafash Giring Angin

[Alumnus Pascasarjana Fakultas Seni Pertunjukan Institut Kesenian Jakarta. Bergiat di Penelitian Tradisi Nusantara]

 

KOPI SUSU

 

 

KOPI SUSU

 

Segelas kopi susu dan sebatang rokok

buku harian Rahma (cerpen)

Berada seorang diri didalam rumah itu cukup membosankan.Apalagi kalau sedang mati lampu.Suasana menjadi semakin sepi.Waktupun terasa seakan ikut mati dan tidak tahu apa yang mau dikerjakan.Aku mencoba untuk tidur.Tapi tidak bisa.Udara panas membuat aku gerah dan susah memejamkan mata.Kemudian aku bangkit berjalan kearah rak buku dan mencari buku-buku yang asyik untu

Cahaya Mata

Aku pahami bahasa tubuhmu

namun tidak dengan sorot matamu

 

Matamu bagaikan samudera

aku tak tahu di mana batas-batasnya

 



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler