Skip to Content

Februari 2015

HAIKU 5

TIKUS

tergenag sawah

tikus ribut mencicit

padi terbakar

HAIKU 4

HUJAN PANAS

angin tak tentu

hujan panas berganti

laut meradang

PULIHKAN TUHAN

Setetes embun cinta dan ilmu
Terbendung dalam kalbu
Ingin ku taburi setiap taman harapan
Menanam benih-benih tunas masa depan
Namun derita dalam dada
Tak kunjung berakhir

TALI CINTA

Sepoi sore pun tak ingin membelainya
Jangankan manusia menyentuhnya
Kesucian ini milik sang baginda
Kepolosan ku rawat demi si jurangan

Cinta itu murni tak dibirahi

MAWAR SUDAH LAYU

Sekuntum bungga mawar kini sudah layu
Walau masa silamku rajin menyiraminya
Setiap bermekar aroma wanggimu menyegarkan nafas
Terbuai dalam aroma hingga setiap hari merawatmu

Apakah kini engkau sudah tersengat matahari hingga layu
Mawarku adakah setiap pagi para pemikat datang Menyiraminya....?
Jika engkau masih terkapar sunyi dalam sudut halaman

ZAMAN

Kini giliran zaman
Di pundak hidup
Kemana ku kan membawanya
Entahlah…..

Aku termanggu meratapinya
Pijakan jejak semakin tak menentu
Harapan kian menepi di alam ku

WARISAN TAKDIRMU

Hari berjalan dalam rasa
Rasa yang penuh misteri dan makna
Ingin mengungkap tabir hingga fakta
Dalam jejak-jejak hidup penuh duri

Kisah dan sejarah tenggelam dalam zaman

TUHAN BEBASKAN NEGRIKU

Dunia dan isi memuja kasihNya
Berpadu suara jeritan dan syukur
Manusia bertekuk lutut di mesbaMu
Sejuta harapan digenggam dalam sanubari

CintaMu
Menyegarkan dahaga manusia

TETAP DI JALAN MU

Di jalan tiada ujungnya
Duduk dan berdiri dengan wajah berseri
Menampung tetesan kebenaran
Menanti hujan kebebasan
Walaupun debu serbu mengepas wajah

Anak negri

TERSINGKIR

Rimba belantara buatan
Di tengah hutan beton
Burung liar bersarang kemegahan
Burung negri terkapar sunyi di alamnya

Sayap tak mampu terbang
Kakinya tiada dahan di inggap



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler