Bila penyair kritis protes atas demokrasi yang diperjual-belikan.
KAU YANG SIBUK MELAHIRKAN ANJING DARI MULUT
Semua hal ada batasnya
Selirik lagu menari ria dalam otakmu Kini terngiang juga dalam hatimu
Dia yang kau pikirkan Bukanlah Aku Bagimu, Aku sekedar bayangan semu
Setahun lalu...
Penntian panjang yg prnah kujalani, tk hnya skdar mngajarkanku ksabaran, tp bagaimn mmlihara kasih, sayang, n cinta mski trpisah oleh keadaan, jarak, n waktu.
Saat semua berlalu dlm ketiadaan,
Engkau hanya menitipkan kenangan pd renung,
yg kadang mnepikan jiwaku d kesunyian,
Kusapa mentari pd hariku
Pelangi tak pernah selalu ada. Begitu pula senja. Sama seperti pagi, siang, sore, dan malam. Dan juga kamu. Lalu apa yang akan selalu ada? Karena kamu tidak menganggap kita ada, hanya aku saja. Bertepuk sebelah itu melelahkan.
Komentar Terbaru