ketika hati diketuk rindu
aku sempatkan mata mengintip wajahmu
di sebuah latar biru
dan senyum itu masih senyum yang dulu:
dingin dan beku
Karya: Khalil Gibran
Terjemahan: Sri Wintala Achmad
setangkai kembang merah tumbuh di mataku
menjadi bayang-bayang semu
pengantar tidur sebelum pejam
dia terus tumbuh hingga kelopaknya
setelah makan malam
aku nonton TV kau menjahit baju
anak kita main gadget
dan waktu terus bicara sendiri
tanpa mau kita mengerti
setiap membuka pintu
selalu tebentang lanskap yang sama:
rumah-rumah berdempetan berwarna layu
Roda-Roda Harapan
Aku telah melihat segalanya
Oramg-orang yang berputar dengan roda harapan masing-masing
Komentar Terbaru