Setiap pagi burung-burung itu pergi
Mencari makan untuk anak-anaknya yang masih dini
Datang kepadamu menyerupai semilir bayu. Ditiup oleh hembusan. Meriyak diantara keras batu batuan kali. Dan kamu masih membeku. Menjadi bongkahan es. Padahal hari sudah siang.
Ada sisa pagi yang masih berserakan
di antara halaman rumahmu dan memoriku
yang hanya sebesar setangkup tangan dewasa.
Kelam menjalar dalam suram
Terlepas hikmah dalam lelalana
Selalu terjebak rengkukan maqam
Kerikil meracau kepada rumput
Bicara soal hak serta hidup
Habitat kita semakin sirna
Senja diambang kaki langit
Bersulam kelam
Tiada merah pun jingga bergelantungan
Bisikan lirih itu berdecit
Komentar Terbaru