Skip to Content

Juni 2020

MENGINTIP BERITA LANGIT

Pohon harapan yang tumbuh centang perenang

Tumbang sudah dan bayangannya ikut lenyap

Batang dan bayang kini sempurna hilang

RAHASIA NAKHODA DAN KELASI

Tanjakan belasan panasnya semakin membakar

Ilalang menjadi arang terbang limbung menggelepar

REBAHLAH DI DADAKU

rebahlah di dadaku biar kucium harum lembut rambutmu

kau aman di situ karena dadaku adalah benteng cinta paling tua

TAK ANEH LAGI

Biarkan aku bisu

Dalam bisu aku menghabiskan rindu

Dalam rindu kucumbu kau sepuas hati

TENTANG NYANYIAN KECAMBAH

segenggam biji kacang hijau

banyak air kurang sinar kurang angin tidak bertanah

memendam kacau memendam galau ingin berkicau

URIP SEPISAN MATI SEPISAN (2)

Tangannya sudah terikat, tidak seorangpun yang mau memberinya pekerjaan padahal dia sudah mengemis, pekerjaan apa saja.

Kakinya sudah buntung tidak bisa melangkah lagi. Tak ada tempat lain dalam ingatannya selain bulak-balik di jalur yang ada dalam ingatannya. Mulutnya sudah busuk. Tidak ada yang mau berlama-lama berbicara dengan dia.

LANGITKU

letih ditenggelamkan sepi

malaikat cahaya lebur dalam cahaya malaikat

surga tiada berita diam bisu kini

OH JILBAB (2)

di hutan ada jilbab gelagapan

di tempat gelap ada jilbab megap-megap

di sungai ada jilbab santai

LUKISAN DI JALAN SETAPAK

hampir sampai ke ujung perjalanan ini

sesekali aku lupa cintaku padamu dan kau cinta padaku



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler