maka berkhutbahlah lelaki itu di puncak bukit
dengan bahasa semesta yang hening bening
Ketika di keheningan malam aku bertanya
Siapakah gerangan yang sedang membelai rindu
batang kapuk kering menghitam dimakan kemarau panjang
kapas dipanggang panas menganga lepas pasrah terbang
Kau beri aku kesempatan
Menatap titik hitam
Yang melekat pada bayangan
Dan ketika kau jatuhkan
Dengan gairah utuh kupandang padang putih
Padang tanpa pohon tanpa semak mahaluas terbentang
SIDI PUTIH BERSULAM ROS MERAH
Aku memandang cermin hitam matamu malam tadi
Kulupakan putihnya kutelisik hati kuusik sepi
Kusibak tirai jendela duka
Nyanyian belalang malam merayu membakar rindu
Menemani bulan redup di balik mega tersipu malu
Engkau memandang penuh cinta
Engkau mendengar penuh cinta
kalau aku tak tahu untuk apa aku makan
aku tak akan bisa bedakan kenyang dan lapar
kalau aku tak tahu untuk apa air kutelan
Komentar Terbaru