mardiana-kappara.blogspot.com - Aku mengantar Mbak Nelly sampai ke rumahnya. Kupeluk dia untuk menguatkan sebelum izin pulang. Perempuan itu kembali menangis. Kuelus punggungnya agar dia sedikit tenang. Beberapa kata hiburan yang terlalu biasa kulontarkan di bibir. Aku yakin kata-kata itu tak mampu mengobati sakitnya saat ini. Tetapi kupikir, aku tak punya kata-kata lain. Aku cuma bisa menyuruh Mbak Nelly bersabar. Entah apa yang terjadi kalau kejadian ini berlaku padaku.
Komentar
Tulis komentar baru