mardiana-kappara.blogspot.com - Bapak sakit lagi. Kata anak buahnya sempat jatuh pingsan di kebun. Untung ada yang menemukan. Mang Rahim yang sedang kerja hari itu.
"Kenapa Bapak dibiarkan keliling kebun sendirian? Memang tidak ada yang bisa menemani apa?" aku memarahi Anjang, anak buah Bapak yang memberitahu sekaligus mengantar Bapak ke rumah. Dia juga adalah tangan kanan Bapak untuk mengurusi kebun.
Dia menunduk. Takut barangkali. Tidak ada usahanya untuk menjawab.
"Lain kali, kalau Bapak mau keliling kebun ditemani. Kalau perlu jangan biarkan jalan kaki. Kalau bisa pakai kendaraan. Pakai motor. Paham!"
Dia mengangguk.
Novel : Perempuan Dalam Kurungan Waktu (7)
- 1289 dibaca
- Baca lanjutannya
Komentar
Tulis komentar baru