mardiana-kappara.blogspot.com - Sesosok mayat belepotan darah telentang di atas ranjang kamar kostku. Sementara di tanganku tergenggam sebilah pisau berlumur darah. Sesaat wajahku pucat dan jantung berdegup kencang.
Tok! Tok!
Tiba-tiba pintu kamar yang terkunci di ketuk orang.
“Romeo!” tegur di balik pintu.
“Bisa numpang ngetik di komputermu sebentar? Besok aku punya tugas makalah yang harus dikumpulkan!”
Aku memandang komputer di kamarku bergantian dengan sosok di atas kasur.
“Romeo?” tegur suara itu lagi.
Novel : Tukar Raga (1)
- 1046 dibaca
- Baca lanjutannya
Komentar
Tulis komentar baru