Wah, setelah membaca beberapa paragraf, sepertinya mantap jaya ini karyanya.
Salam kenal ya Saudara. Dan saya izin titip sandal dulu di mari nih--huehehe.
Nanti akan lanjut baca kembali ketika kondisi sudah agak lenggang.
Dan semoga kelak akan bisa memberikan komentar dan kesan setelah membacanya pula.
Sayang sekali saya baru ketemu situs ini sekarang. Saya kenal Om Fachroe meski belum tentu Om Fachroe kenal saya. Tapi saya dapat merasakan darah yang mengalir di pembuluh-pembuluh darahnya. Darah yang merah menyala penuh vitalitas dan semangat. Hoppla...
Sobatku, Steven Turhang ... (Semoga panggilan ini cukup santun )
Agak riang hati ini bahwa dalam satu hal kita mempunyai kesamaan : "jatuh cinta pada hal yang menyejukkan jiwa karena kebebasannya, kata Pramoedya".
(Namun sungguh tak santun bila saya berbicara banyak sebelum menerima salam kenal dari Sobat baruku Steven Turhang, terima kasih tak terhingga karena satu hal ini)
Kembali ke topik kita, saya langsung termenung dalam waktu yang tidak singkat : "bagaimana jika mereka yang memilih mbak, dan mbak tak kuasa menolaknya?" Mengapa demikian? Karena saya tak pernah terpikir bahwa dapat terjadi apa yang namanya "sebaliknya" di mana mereka memilih saya. Entahlah, saya serigkali menemukan ada kata-kata yang menari-nari dan memintaku untuk segera menuliskannya, saat itu juga. Dia menjadi semacam kerinduan, kerinduan yang harus segera dipenuhi, dan ketika saya menuliskannya, saya menemukan ada yang tenang di dalam hati dan jiwa saya, ada perasaan bebas. Proses apakah itu, saya tak pernah mampu memahaminya sampai saat ini. Dan benar, saya memang tak mampu menolaknya. Mungkin saya bisa menolak namun yang terjadi kemudian adalah perasaan kehilangan yang begitu menyakitkan.
Terima kasih untuk penguatannya bahwa saya telah jatuh cinta pada hal yang tepat. Semoga memang demikian adanya. Terima kasih pula untuk pintu gerbang yang selalu terbuka 24 jam selama seminggu, ini pasti akan menjadi awal yang amat baik untuk lebih mengenali kenapa saya tak pernah mampu benar-benar menolaknya.
Salam kenal dan titip jejak
Mengomentari: Warna di Balik Jeruji
Wah, setelah membaca beberapa paragraf, sepertinya mantap jaya ini karyanya.
Salam kenal ya Saudara. Dan saya izin titip sandal dulu di mari nih--huehehe.
Nanti akan lanjut baca kembali ketika kondisi sudah agak lenggang.
Dan semoga kelak akan bisa memberikan komentar dan kesan setelah membacanya pula.
Salam Kenal Salam Literasi
Mengomentari: Semalam di Malaysia
Salam Kenal Salam Literasi
hati yg pedih
Mengomentari: MELUKAI PERASAAN
teriris hati oleh karena ulahnya,,puisi ini sy buat disaat hati sedang hancur,,mudah2 dpt terobati,,,dan diterima jg dibaca oleh semuanya,,amin.
satu yg selalu jadi ingatan dalam sepiku
Mengomentari: kau yg selalu menggoda
kehadirannya amat dinantikan
bilakah ada ruang dihati yg kosong
Mengomentari: Tempatkanlah aku dihatimu
berdua saling menggenggam harapan dari hati saling menempatkan, agar sirna rasa benci ini dan menjauh,,,
jangan keringkan jiwaku
Mengomentari: SIRAMI HATIKU DENGAN SENYUMMU
satu pengharapan dalam kekeringan hanya dengan tetesan embun yg kan menyejukkan segalanya,,
teruntuk matahariku
Mengomentari: KEMBALIKAN KELUCUANYA
sembuhlah anakku,,,kau laksana matahariku
sinari jiwamu dengan cahayanya,,aku yakin dibalik peristiwa pasti ada hikmah yg tersembunyi.
isi hati yang selalu menunggu,,
Mengomentari: lirik dari puisi ku hanya tertuju padanya
agar pembaca dapat menyimak apa yg teringinkan dari sang penulis
berpuisi emang asyik
Mengomentari: KERINGAT DARI PANAS ITU
harapanku agar puisi ku bisa bermanfaat
isi hati yang selalu menunggu,,
Mengomentari: KERINGAT DARI PANAS ITU
harapan sy agar puisiku dpt bermanfaat bagi semuanya dan bisa dibaca,,
isi hati yang selalu menunggu,,
Mengomentari: Edi rohaedi
selamat mlm,,sy ingin karya puisi sy ini dimuat diartikel ini,,biar lebih terarah
isi hati yang selalu menunggu,,
Mengomentari: Edi rohaedi
selamat mlm,,sy ingin karya puisi sy ini dimuat diartikel ini,,biar lebih terarah
isi hati yang selalu menunggu,,
Mengomentari: Edi rohaedi
selamat mlm,,sy ingin karya puisi sy ini dimuat diartikel ini,,biar lebih terarah
harapan puisi sy ingin bisa bermanfaat bagi semua nya
Mengomentari: KERINGAT DARI PANAS ITU
puisi yg sy buat bisa menjadi suri dalam kehidupan kita semua,,,semoga bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat luas puisi sy ini, terimakasih
harapan bisa di terima
Mengomentari: isi puisi tentang kesombongan dan keangkuhan.
dari isi puisi tersebut banyak manfaatnya harapan saya. penulis mengharapkan bisa diterima puisi saya ini,,terimakasih
semoga bermanfaat
Mengomentari: isi puisi tentang kesombongan dan keangkuhan.
mudah mudahan isi puisi yg sy buat bisa jadi cerminan buat diri sendiri juga orang lain,,bahwa kita berangkat dari hal yg kecil dan lemah,,,
ingin mencurahkan isi tentang puisi ini
Mengomentari: Edi rohaedi
selama puluhan tahun saya menulis karya tulis sy ini dibidang puisi,,ingin sekali puisi sy ini di muat dalam sebuah buku atau artikel di sebuah media.
mudah mudahan bisa diterima dgn adanya karya tulis saya ini
Mengomentari: Edi rohaedi
saya ingin meneruskan bakat penulis sy dibidang puisi ini,dgn bergabung nya sy mudah2han bisa lebih terdorong dan bersemangat lagi, terimakasih.
Inspiratif
Mengomentari: Molotov Terakhir
Sanga inspiratif
Hhllo
Mengomentari: deopores
Hhllo
Regineratu ig
Mengomentari: Regineratu
Regineratu ig
Sayang sekali saya baru
Mengomentari: HOPLA (Mengenang Chairil Anwar: Meretas jalan kehidupan dengan kata dan perbuatan)
Sayang sekali saya baru ketemu situs ini sekarang. Saya kenal Om Fachroe meski belum tentu Om Fachroe kenal saya. Tapi saya dapat merasakan darah yang mengalir di pembuluh-pembuluh darahnya. Darah yang merah menyala penuh vitalitas dan semangat. Hoppla...
Nice
Mengomentari: Andai Selalu Berandai
Nice
Keren
Mengomentari: HIKMAH, GAGASAN CINTA DAN ANEKDOT DALAM SASTRA SUFI
Keren
Sobatku, Steven Turhang ...
Mengomentari: Veronica Um Kusrini
Sobatku, Steven Turhang ... (Semoga panggilan ini cukup santun )
Agak riang hati ini bahwa dalam satu hal kita mempunyai kesamaan : "jatuh cinta pada hal yang menyejukkan jiwa karena kebebasannya, kata Pramoedya".
(Namun sungguh tak santun bila saya berbicara banyak sebelum menerima salam kenal dari Sobat baruku Steven Turhang, terima kasih tak terhingga karena satu hal ini)
Kembali ke topik kita, saya langsung termenung dalam waktu yang tidak singkat : "bagaimana jika mereka yang memilih mbak, dan mbak tak kuasa menolaknya?" Mengapa demikian? Karena saya tak pernah terpikir bahwa dapat terjadi apa yang namanya "sebaliknya" di mana mereka memilih saya. Entahlah, saya serigkali menemukan ada kata-kata yang menari-nari dan memintaku untuk segera menuliskannya, saat itu juga. Dia menjadi semacam kerinduan, kerinduan yang harus segera dipenuhi, dan ketika saya menuliskannya, saya menemukan ada yang tenang di dalam hati dan jiwa saya, ada perasaan bebas. Proses apakah itu, saya tak pernah mampu memahaminya sampai saat ini. Dan benar, saya memang tak mampu menolaknya. Mungkin saya bisa menolak namun yang terjadi kemudian adalah perasaan kehilangan yang begitu menyakitkan.
Terima kasih untuk penguatannya bahwa saya telah jatuh cinta pada hal yang tepat. Semoga memang demikian adanya. Terima kasih pula untuk pintu gerbang yang selalu terbuka 24 jam selama seminggu, ini pasti akan menjadi awal yang amat baik untuk lebih mengenali kenapa saya tak pernah mampu benar-benar menolaknya.
Salam