kumandang air bicara seisi kehidupan
ibarat berbagi padaku
sama pun hati ini
mengeluh tapi bingung
haruskah kita berdansa
diiringi petir dan potret kilat selalu
asiknya bubari masalah
beginikah seharusnya,
sementara bayang diri
bernaung dipayung kelabu, digoyah semilir
lalu tertipu angin
tangan tak menggengagam
lalu basah akhiri semua
cuaca rebahkan solusi kuyup
belum jua usai,
apa kesahku berbaur suasana
atau lambat tuntas diarus rintik
lain jiwa yang tidur
karna tunggu henti hujan
bosan dengar riuh hujan
lalu yang mana kini diriku?
sedang riang dialog
serasi antara hujan
atau melamun sesali suasana
ingin kuakhiri, mungkin semua ini salah.
Tulis komentar baru